...
Beberapa hari lalu sepulang kerja, aku melihatnya, tertegun di meja makan
dengan sapu tangan di tangan kirinya.
(oh, no.. terjadi lagi!!!).. fikirku sepintas membayangkan peristiwa itu,
ketika dia mulai sakit, bahkan untuk bangun dari tempat tidur saja sulit..
”Astagfirullah!” dengan segenap kesadaran aku mulai menghapus kekhawatiran
itu.
Aku hanya melewati meja makan itu untuk mengambil gelas yang segera ku isi
air, kemudian diminum tuk menenangkanku. Sambil menonton TV, aku makan camilan
yang tadi dibeli sepulang kerja. Dia kembali dari meja makan dengan membawa
secangkir teh yang dibawanya menuju kamar. Karena letak kamar yang berada di
sebelah ruang TV, aku bisa melihatnya menggenggam cangkir itu dengan gemetar,
sementara tangan kiri yang masih tetap menggenggam sapu tangan itu berjalan
perlahan menghampiri pintu kamar berwarna coklat. Karena tangan yang penuh itu,
dia kesulitan membuka pintu kamarnya. Hampir saja gelas yang berisi air itu
tumpah. Sontak, aku yang melihatnya beranjak untuk mendekat membantunya. Tapi
dia lebih dulu berhasil membuka pintu itu dengan dorongan kakinya. Aku yang
melihatnya terdiam sesaat, lupa akan apa yang sedang aku lakukan, dan pada
momen itu akhirnya aku sadar dan menyadari bahwa dia telah menua, merenta, dan
mulai melamban. Tapi berusaha sekuat tenaga untuk melakukan sesuatu dengan
kemampuannya sendiri. Meskipun dengan tangan dan kaki yang tidak sekuat dulu.
Beberapa menit setelah pintu kamarnya ditutup, terdengar bunyi ’gedebug’..
Segera aku berlari dan membuka pintu itu sebelum fikiran negatif merasuk.
Dan ketika ku buka..
”Astagfirullah.. Pu...” terlihat dia terbaring di lantai dan berusaha
bergerak.
”Tolong..” jawabnya yang masih terus berusaha bergerak.
”Sini..” segera aku memapah dan membantunya kembali ke tempat tidur.
”Mumu mana?” tanya dia.
”Ga tau, mungkin lagi shalat!” jawabku yang masih shock melihatnya terjatuh
ke lantai.
Tanpa banyak bertanya, aku segera mencari Mumu untuk memberitahunya. Tapi
seluruh ruang kucari, dia tak disana. Mungkin sedang keluar rumah.
Karena hari semakin senja, aku pun berniat membersihkan tubuhku yang telah
lengket dengan keringat, dengan fikiran kalau nanti Pupu ingin sesuatu, aku
bisa memberikannya dan menjaganya sementara Mumu belum pulang.
”Aman..” bisikku mengintip Pupu yang sedang terlelap.
Setelah selesai mandi, aku berpapasan dengan Mumu..
”Gi.. tadi Pupu jatuh ke lantai, berusaha bergerak, tapi tak bisa bangun..”
” Tadi juga gitu, waktu aku abis pulang kerja. Tapi udah aku bantu lagi
naik ke tempat tidurnya. Berarti dia jatuh dua kali..” jawabku
Mungkin karena usia yang bertambah, dia sering sakit-sakitan. Dan kalau
sakit, seperti itulah, sampai bangun dari tempat tidur saja tidak bisa.
Setelah dua hari istirahat, hari ini dia mulai bisa berjalan lagi. Antara
kamarnya, ruang tamu, dan dapur. Meskipun dengan langkah terseret-seret, aku
senang melihatnya. Dia mulai berangsur sembuh.
Pukul 20.40 WIB terdengar Mumu agak tertawa geli dengan Pupu. Aku pun
menghampirinya.
”Gi.. sini sebentar!” panggilnya.
”Sekarang jam berapa? Mau ada pertunjukan wayang golek jam 20.08 WIB”
katanya.
”Mimpi mungkin?” jawab Mumu dengan sedikit senyum.
”Ngga, sekarang memang ada pertunjukan wayang yang diadain pamanmu”
jawabnya dengan menunjukan dimana letak tempat pertunjukkan itu.
”Coba matikan lampunya, nanti pertunjukannya mulai.”
”Mungkin mimpi.. yang gaduh dari tadi itu acara musik di TV.” jawabku
meyakinkannya bahwa ga ada pertunjukan wayang golek.
”Ah, ngga.. nyata koq.”
Setelah perdebatan yang agak telik itu, aku pun menuruti pintanya. Matikan
lampu, trus mencari pertunjukan wayang di TV. Tapi nihil, yang ada hanyalah
pertandingan sepak bola antara Persib VS Persija yang masih dipimpin Persib
1-0. karena tak menemukan pertunjukan wayang, akhirnya dia menyaksikan
pertandingan sepak bola itu dan menyalakan lampu kembali karena gelap..(ya
iyalah!!)
Kalau di fikir, mungkin dia agak ’kesasar’ karena suhu badannya yang panas,
Atau mungkin dia mulai pikun???
Tuhan Yang Maha Menjaga..
Pelihara dan jaga dia,
sembuhkan penyakitnya,
ampuni dosanya,
dan ingatkan dia agar senantiasa mengingat- MU..
Amiiieen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar